|
Sebanyak 20 orang kelompok jatilan asal DIY dan Magelang menyemarakkan 'Pawai Seni Jatilan Dukung Keistimewaan DIY' yang digelar mulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali dan berakhir di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Minggu (27/2). Pawai seni yang diadakan Komunitas Gerakan Seni Taruna Mataram (Genitama) bekerjasama dengan grup jatilan dan komunitas sepeda other ini menyerahkan tanda tangan kepada perwakilan Kraton Yogyakarta sebagai bentuk dukungan terhadap Sultan dan Paku Alam usai berpawai disepanjang kawasan Malioboro.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komunitas Genitama, Arie Purnomo mengatakan, pewai seni ini juga untuk merayakan momentum Serangan Oemoen 1 Maret dan dukungan penuh terhadap Penetapan Sri Sultan HB X dan Sri Paku Alan IX sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.
"Kami sebagai seniman sekaligus masyarakat yang merupakan bagian dari DIY ingin mendukung momentum sejarah bangsa Indonesia sekaligus mendukung Keistimewaan DIY dalam bentuk pawai seni" ujarnya di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Minggu (27/2).
Pawai ini diikuti kelompok Karang Manunggal Turi Sleman, Bendhe Mataram, Kurowo, Arum Dalu dari Godean, Satrio Ngesti Budoyo dari Bantul, sedangkan dari Kulonprogo diikuti Eko Budoyo, Panji Wulung, Margo Kencono dan Cahyaning Turonggo Seto. Kemudian kelompok Turonggo Mudho Dwi Manunggal dari Mlati, sedangkan dari Gunung Kidul diikuti Gagak Rimang, Kudo Wiromo dan Rampak Turonggo, dari kota Yogyakarta diwakili Turonggo Bekso, Sekar Budoyo dan Gondho Kusumo. "Dari Magelang diikuti Topeng Ireng, Simo Wukir dan Moralan," imbuhnya.
Selain itu, pawai ini juga dimeriahkan parade warga yang membawa 20 bendera merah putih dan 40 bendera Kraton Yogyakarta. Di barisan penutup diiringi komunitas sepeda onthel mengenakan kostum perjuangan.
Pawai ini diharapkan dapat dilihat pemerintah pusat dan DPR yang sedang menggodok RUUK DIY sebagai dukungan penuh para seniman terhadap Keistimewaan berbentuk penetapan.
0 komentar:
Posting Komentar
APA KOMENTAR ANDA KLIK DISINI
Related Post: