Inilah negeriku Indonesia apapun sdh menjadi makanan Empuk buat para pejabat2 terkait tdk hanya Wisma Atleat, Minyak, Raskin, dsb bahkan Pembelian Alutsistapun sdh mejadi makanan lezat para pejabat2 Indonesia yang sdh mabuk harta dan Tahta. Pantesan saja pembelian Tank Leopard tdk disetujui oleh DPR karena harga Tank Leopard eks Belanda ini yang ditaksir sekitar 2 trilyun rupiah per 100 unitnya sdh bisa diketahui dengan gamblang oleh Publik karena pihak pemerintah belandapun merilis dgn Resmi melalui berbagai sumber. Terang saja DPR tidak setuju karena pembelian ini tdk bisa di Korupsi ataupun di Mark up kalaopun bisa tentu jumlahnya tdk terlalu fantastis.
Inilah Moralitas bangsa indonesia dimana Negara yang kaya raya dan subur makmur kok bisa menjadi Negara yang Miskin dan banyak hutangnya. Tentu ini semua bisa di analisa dgn Akal sehat tanpa harus melaukukan Investigasi. Bahkan sejak pertama kali Blog ini dibuatpun saya sdh mengupdatekannya berulang kali. Ibarat kita Pemilik Lahan atau Tuan Tanah kok kita malah Miskin malah mereka yang berinvestasi mengekplorasi malah lbh kaya raya dari Tuannya. Tuan Tanah kok melarat malah lbh kaya dari penggarapnya, tentu scra naliuri dan Logika tentu tdk ada keberesan pasti ada banyak Korupsi di dlmnya.
Korupsi pembelian Sukhoi ini sgh dahsyat sdh tdk kira2 lagi dlm melakukan tindak kejahatan kera putih, inilah sesungguhnya lbh KEJAM dan Biadab daari pd Preman Jalanan. Preman Jalanan hanya merugikan segilintir orang saja dan keberadaan Premanpun tak luput dari para Pejaba2 Negeri ini yang Gemar KORUPSI dlm mengelola Negeri.
Sesungguhnya dalam melakukan Pembelian Sukhoi atau apapun di jaman ini yang sdh makin canggih tdk perlu lagi dgn berbagai macam Broker yang justru akan melahirkan KONG-KALINGKONG. Melalui dunia Internet kita bisa bertransaksi langsung dgn pihak pabrik pembuatnya. Karena dijaman ini tdk ada Perusahaan yg tdk memeiliki Website, Mobil saja di situs2 resminya juga di tulis Price Listnya apa lagi harga pesawat terbang atau Pesawat Tempur. Apa lagi pembelian Pesawat temput yg regulasinya berbeda dgn Mobil yang tiap orang bisa beli. Tentu kalo ini di peruntukan hanya untuk Negara tentunya Harganyapun bisa di Negoisasi denagn lbh Murah dr pd Harga Resminya apa lagi ini bisa terjadi kesinambungan. Memang di situs Resminya di www://sukhoi.orng tdk disebutkan harganya tetapi kita bisa Kontak langsung dgn pihak managemennya yg sdh disediakan dlm situsnya. setidak2nya Negara Indonesia bisa mendapatkan harga yg lbh murah dr pd VIETNAM.
Atau kalo tidak kita bisa browsing Negara mana saja yang mempergunakan pesawat tersebut, baik sistem persenjataannya dan harganyapun sdh banyak Website yang mengupdatekannya. Eeee...ini Pejabat2 Indonesia sangat berani sekali membodohi banyak pihak sehingga mereka dengan Leluasa Mark up secara gila2an dan membabi-buta. Tidak hanya orang Indonesia yang merasa jengkel tentu Orang Luarpun menjadi geleng2 kepala ketika perbutan ini dilakukan oleh para Elite kita. Seharusnya KPKpun diberi kelleluasaan juga untuk menyidik Para Jendral2 TNI yang telah tega berbuat Gila seperti ini. Dan inilah sumber dari Kompas yang bisa dijadikan acuan utk lbh tau dan mengerti serta memahaminya.
Harga Beli Jet Sukhoi RI Lebih Mahal dari Vietnam
KOMPAS-Pembelian enam unit pesawat tempur Sukhoi 30 MK-2 oleh pemerintah RI diduga digelembungkan (mark up) karena harganya lebih mahal dibanding pembelian jenis yang sama oleh pemerintah Vietnam. Direktur Eksekutif Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane yang mengawasi pembelian senjata polisi dan TNI, Minggu (4/3/2012), menjelaskan, Vietnam membeli dengan harga US$ 53 juta per unit dan Indonesia membayar US$ 78,3 juta per unit.
"Vietnam membeli sudah lengkap dengan senjata. Kita membeli lebih mahal dan tanpa senjata. KPK segera mengaudit pembelian senjata ini," Neta menegaskan. Dia menerangkan, kejanggalan lain dalam pembelian itu dilakukan antara pemerintah RI dan Rusia (G to G). Tetapi faktanya ada pihak yang menjadi supplier. Neta menandaskan, keanehan-keanehan dalam pembelian Sukhoi tersebut berpotensi terjadi mark up sebesar US$ 100 Juta sampai US$ 140 Juta (Rp900 miliar sampai Rp 1,2 trilun).
Untuk itu IPW mendesak KPK segera menurunkan Tim Pencegahan dan Tim Investigasi dalam proyek Sukhoi agar potensi korupsi dapat dicegah. Perhatian KPK terhdap proyek Sukhoi sangat diperlukan agar ke depan proyek-proyek alutsista dapat diawasi dengan ketat. Untuk tahun 2011-2014 pengadaan alutsista TNI mndapat kredit komersial sebesar US$ 695 juta US dan State Credit dari Rusia sbesar 362,3 juta US dolar.
1 komentar:
Ya betul Boss distu saya sdh tuliskan jg klo DPR tdk setuju karena tdk ada Fie, termasuk dlm pembelian Tank Leopards. Isu itu tdk dilontarkan oleh DPR aja Bung termasuk di dlmnya ICW dan Lembaga2 swadaya lainnya. Bahkan TV One dan Metro TV juga membeberkan di menginvestigasi. Ralat itu disampaikan hanya untuk menutupi belangnya karena jd ketahuan. bahkan ada yg melansir bahwa Mark-up itu dilakukan untuk dana Pemilu 2014 oleh Fraksi Pemenang Pemilu kemarin. Dan jelas2 pembelian itu melalui pihak rekanan bahkan sempat melontarkan seteatemant klo itu sah2 saja klo emang pihak Sukhoi medelegasikan mslh itu pd pihak lain atau broker, mknya oleh TV one dan Metro TV kemudian di investigasi ternyata pihak Rekanan itu tdk mempunyai kredibelitas usaha
Posting Komentar
APA KOMENTAR ANDA KLIK DISINI
Related Post: