VeneZuela Saja Berani Menasionalisasi Tambang-tambang Asing, Argentina Baru Saja Menasionalisasi Perusahaan Spanyal Repsol Untuk mensejahterakan Rakyat dan Bangsanya, Indonesia di Bawah SBY Makin Ga Karuan Padahal Presiden Soekarno telah mencontohkan. Ingat...!! Kasus MESUJI dsb itu bukti Real bahwa Para Pejabat Rela mengorbankan Rakyat sbgai Tuan2 Tanah yg di Tipu dan Dibodohi hnya untuk menjadi KULI2 ASING

Semangat Para Blogger Jogja Dalam Pro Penetapan

  • Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe = Tidak usah bersombong hal terbaik apa yg tlh  kau berikan untuk Rakyat dan bangsamu.
  • Gila Pangkat, Jabatan dan Sanjungan Para Pejabat Kini Rela Melacurkan Diri tuk Memperkaya Diri Sendiri dan Menenggelamkan Bangsanya Sendiri.
  • Di Jaman PERANG KEMERDEKAAN Prajurit2 ini Ikut Mengusir Penjajahan dari Bumi Pertiwi.
  • HAMEMAYU HAYUNING BAWONO.
  • Kawulo Metaram Siap Berpisah Dengan NKRI.
  • Pejabat Ga Tau Sejarah Kok Bisa Jadi Presiden.
  • Mentang-Mentang Jd Pejabat Seenaknya Sendiri Menggunakan Kekuasaanya.
  • Semangat, Jiwa dan RUH Rakyat Mataram Tdk Bisa di Pisahkan Dari Sejarah Keistimewaan.

Info Terhangat

Orang2 Baik Dikriminalisasi, Seperti Anthasari, Susno Duadji, Tdk Bakal ditetapkannya Andi Nurpati jd Tersangka Olh Polri & Pasti Nikung Keyanglain, Kasus Gayus di Hentikan Polri hnya smp dirinya, Yg Salah Bagaikan Dewa diBela dr Belakang seolah2 tdk Intervensi. Penuh Tipu Muslihat, Memberantas Korupsi Tetapi Paling Gede Berkorupsi Ria. Inilah Demokrat Gaya Baru Orde Baru. Mari Kita Berikrar Kalo KORUPSI ITU LEBIH BIADAB DARI TERORISME dan Wajib di Hukum Mati, Krn Korupsi Bs Mnghancurkan Negeri Indonesia Ini

Minggu, 08 November 2009

KEJANGGALAN CICAK VS BUAYA


Setelah kita semua mendengar rekaman penyadapan yang dilakukan oleh KPK, baru banyak yang yakin bawa ada indikasi Kriminalisasi KPK. Secara Kronologis Polisi setelah melakukan penahanan terhadap Bibit dan Candra terjadi perdebatan yang seru antara KPK dan Polri. KPK bersikeras bahwa KPK punya Bukti untuk melemahkan atau mengkriminalisasikan KPK itu ada, sedangkan Pihak Polri dengan jelas tidak mempunyai bukti yang Kuat untuk menahan bibit dan Candra. Tapi pada kenyataanya sampai sekarang Polisi juga tidak mempunyai bukti yang Kuat keterlibatan yg berkembang ke hal yang aneh menjadi penyalah gunaan wewenang. Disini Polisi sudah jelas - jelas hanya mengada - ada saja. Sedangkan di pihak KPK dengan jelas sudah bisa menunjukan bukti yaitu berupa penyadapan.

Dari hasil Penyadapan itu jelas sekali dan yang perlu digaris bawahi adalah Bentuk Penyuapan yang dilakuakan Anggodo kepada Anggota Polri dan Kejaksaan dengan Sistim Borongan, entah bagaimana sistem pembagiannya Uang sebesar Rp. 5 M itu antara Polisi dan kejaksaan Anggodo tidak mau tau. Yang jelas dengan uang sebesar itu silakan bagaimana pembagiannya. Apalagi Anggodo bisa memanage Polisi dan kejaksaan termasuk dalam masalah BAP.

Yang lebih jelas lagi Anggodo bilang pada Kabareskim, kalau Ary Muladi tidak mau membantu dalam hal ini termasuk dalam kesaksiaannya di BAP yang pertama akan di Ceng oleh Susno. Nah kata - kata Ceng disini bearti di benci. Dan kegembiraan Anggodo dalam menjebloskan Bibit dan Candra sesuai apa yang disekenariokan oleh Anggodo sudah dilaksanakan oleh Polisi. Dan yang lebih Ngeri lagi kata - kata tak Pateni atau dibunuh, ini jelas -jelas ada perlakuan Istimewa dari pihak Polri dimana Bibit dan Candra di tahan di Brimob Kelapa dua yang jelas ada penjagaan yang kuat koq bisa - bisanya Anggodo bilang seperti itu. Kalau Anggodo tidak mendapatkan perlakuan yang Istimewa dari Pejabat Tinggi Polisi tentu tidak berani akan bialang seperti itu.

Sewaktu Polri diajak oleh komisi 3 DPR untuk menjelaskan permasalahan yang timbul dengan KPK, yang salah satu pernyataanya Kapolri mengatakan Ary Muladi karena tidak mau mengakui kesaksiannya yang pertama yaitu telah menyerahkan Uang itu kepada pejabat - pejabat KPK. Dan di cabut bahwa sesungguhnya Ary M tidak kenal dengan pejabat - pejabat KPK, dan Ary M tetap bersikukuh bahwa sesungguhnya dia tidak kenal dengan pejabt -pejabat KPK. Kemudian Ary M di periksa dengan menggunakan lie detector dan dinyatakan Positif berbohong. Ini dengan JELAS bahwa POLRI memaksakan kehendaknya agar Ary M sesuaiapa yang telah disekenariokan oleh Anggodo dan Polri. Yaitu Mengenal dan secara otomatis telah menyerahkan uang kepada Anggota KPK. Ada satu hal lagi yang menarik ketika anggota dewan menanyakan apa Istilah Cicak dan buaya kemudian Susno menjawab ini deperoleh dari secara tiba2 ketika dia melihat CICAK dan anak buahnya memilihkan kata BUAYA. Argument seperti ini jelas - jelas tidak masuk akal!!, kata - kata ini tidak mungkin kalau tidak melalui perencanaan yang matang. Dan bertolak belakang dengan yang telah berkembang bahwa CICAK adalah KPK sedangkan BUAYA adalah KEPOLISIAN. Cicak oleh Susno itu dianggap Polri yang tidak semena - mena dan mempunyai aturan yang jelas dalam penangkapannya. Sedangkan Buaya tidak asal - asalan saja atau bebas, ini kalu kita bisa cermat jelas ini mempunyai TENDENSI khusus atau ada kesan Benci atau tidak suka.

Ketika Susno menjawab pertanyaan TPF atau team 8 yang secara garis Besarnya apa yang dilakukannya adalah untuk mengelabuhi KPK dalam kasus BanK Century sebagai KONTRA INTELEGEN ini adalah argument yang tidak mendasar dan terkesan kekanak - kanakan dan aneh dan tidak logis.Walaupun jabatan nya Kabareskrim. Dan setahu saya setelah mendengar dari Ahli TI di media tidak ada alat yang bisa mengetahui HP nya disadap, walaupun polisi juga punya alat yang lebih canggih penyadapannya. Apa lagi kedatangan Susno ke Singapura karena Anggoro hanya mau di periksa oleh Susno, ini hal yang teramat - amat aneh siapa anda siapa Anggoro?? Tersangaka koq bisa dengan leluasa atau memilih penyidiknya. Wuah ini mah dagelan Pasar atau lawakan Pasar Pak. Apa lagi Anggoro sudah dijadikan tersangka oleh KPK.

Masih banyak lagi kejanggalan - kejanggalan yang dilakukan, tetapi apa yang saya sebutkan diatas sudah bisa menjadi dasar apa lagi ditambah dengan barang bukti yang ada yaitu Rekaman Penyadapan yang dilakukan KPK sudah jelas kalau ada indikasi Kriminalisasi KPK. Bukan bearti Kami benci Polisi tetapi kami ingin Polisi bisa dicintai Rakyat dan benar - benar bisa menjadi pelindung dan payung hukum yang adil kepada masyarakat Indonesia dan harum di mata DUNIA internasional. Untuk itu agar Polisi bisa menjadi lebih baik harus diadakan Refomasi di tubuh Polisi agar Polisi benar - benar bisa menjadi apa yang kita harapkan bersama antara Polisi dan Rakyat. Cicak vs Buaya, Buaya vs cicak, Cicak dimakan Buaya, Buaya memakan cicak

Salam Persahabtan dan Perdamaian. Anda sudah membaca artikel tentang KEJANGGALAN CICAK VS BUAYA dan anda bisa menemukan judul artikel KEJANGGALAN CICAK VS BUAYA ini di URL http://jogjakartaheart-fendyblog.blogspot.com/2009/11/kejanggalan-cicak-vs-buaya.html, anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel dgn Judul KEJANGGALAN CICAK VS BUAYA ini bermanfaat untuk Web/Blog anda namun jangan lupa untuk copas pula link ini KEJANGGALAN CICAK VS BUAYA sebagai sumbernya.

0 komentar:

Posting Komentar

APA KOMENTAR ANDA KLIK DISINI

Related Post: