RMS dan Terorist 3
Artikel ini merupakan sambungan dari artikel sebelumnya yang berjudul RMS dan Teroris 2. Dan ini artikel yang saya dapatkan yang dimuat oleh web yang sudah ternama.
Kristen RMS Ancaman Keamanan Umat Islam Maluku
Keberadaan kelompok separatis salibis RMS (Republik Maluku Sarani=Nasrani) –bukan Republik Maluku Selatan seperti anggapan banyak orang– hingga kini masih eksis dan terus melancarkan programnya.
Meski banyak kalangan Nasrani berusaha menutup-nutupi keberadaan RMS, namun terbantah oleh fakta-fakta di lapangan. Banyak sekali kejadian yang membuktikan masih aktifnya keberadaan RMS dalam pengkaderan dan propaganda. Bahkan RMS telah berhasil merekrut banyak kader dari berbagai kalangan dan profesi.
Hal ini terbukti dengan banyaknya kader RMS yang tertangkap yang memiliki latar belakang profesi bermacam-macam dari pelajar, guru sampai Pegawai Negeri Sipil. Berikut adalah faktanya:
Pertama, pada tahun 2003 aparat kepolisian Polda Maluku menangkap beberapa orang kader RMS yang sedang mengadakan rapat gelap. Dalam penangkapan tersebut disita beberapa dokumen dan bendera RMS. Beberapa kader RMS yang ditangkap antara lain Markus Siwabesy, seorang Pegawai Negeri Sipil di Polda Maluku dan Edward Latuhihin, seorang pegawai Negeri Sipil di Kantor Gubernur Maluku.
Kedua, pada bulan Agustus 2005, aparat kepolisian Polda Maluku menangkap tiga orang kader RMS yang dianggap bertanggungjawab terhadap pengibaran bendera RMS di beberapa tempat di kota Ambon, yaitu: Franky Sahertian (mantan pegawai Telkom yang pensiun dini), Jhony Noya (pelajar SMU PGRI kelas 2), dan Marno Lambatir (tukang ojek).
Ketiga, dalam kasus tarian Cakelele RMS pada tanggal 23 Juni 2007 di hadapan Presiden SBY pada upacara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di lapangan Merdeka Ambon. Salah satu dari 40 pelaku yang ditangkap aparat itu bernama Teterisa, berprofesi sebagai Guru Negeri. Lebih dari 40 orang ditangkap dalam insiden tersebut dan mereka divonis antara 2 sampai 15 tahun.
Fakta fakta adalah beberapa bukti bahwa RMS telah berhasil merekrut kader dari berbagai kalangan dan profesi. Dan tidak menutup kemungkinan hari ini mereka lebih gencar dalam melakukan rekruitmen. Karena sampai hari ini RMS masih gencar melakukan propaganda dan kampanye untuk menunjukkan eksistensinya di hadapan publik Maluku dan Dunia internasional, di antaranya:
Pertama, Mengudaranya Radio Mena Moria yang bisa didengarkan di www.menamoria.com. Mena Muria adalah salam perjuangan RMS seperti pekik “Merdeka” bagi pejuang ‘45. Mena Muria yang memiliki arti kurang lebih maju terus pantang mundur, yang biasa diucapkan pada acara-acara RMS atau ketika sesama kader RMS bertemu.
Meskipun belum bisa dipastikan ada keterkaitan antara Radio Mena Moria dengan gerakan separatis RMS namun pengambilan nama mena moria mencurigakan dan ditengarai menjadi ini bagian dari propaganda dengan membiasakan orang mendengar kalimat Mena Muria yang selama ini bagi sebagian orang terutama muslim masih dianggap tabu dan asing untuk mengucapkannya.
Kedua, Kader-kader RMS melakukan propaganda melalui media maya seperti internet. Melalui situs-situs dan jejaring sosial para kader RMS didapat beberapa bukti akan aksi propaganda mereka, di antaranya foto dari para kader RMS dengan latar belakang bendera benang raja (istilah untuk bendera RMS). Bahkan sebagian dari foto-foto RMS tersebut diformat untuk wallpaper telepon genggam.
Jelaslah bahwa keberadaan RMS sebagai organisasi separatis di Maluku masih eksis dengan agenda kaderisasi dan propaganda.
Cukuplah tragedi Idul Fitri berdarah pada 19 Januari 1999 menjadi pelajaran pahit dan berharga bagi kaum muslimin, betapa RMS masih menjadi ancaman bagi eksistensi perdamaian di Maluku.
Dan Inilah Video yang sangat Jelas Bahwa Negara-negara Barat Mendukung Mereka baik provokasi, Idiologi, seteatement, Senjata, pelatihan militer dan apa yang dibutuhkan untuk mesukseskan program-programnya tersebut. Didalam video ini sudah sangat jelas kalo mereka sangat pandai dalam memutar balik kan Fakta. Yang tidak saya sangka sudah bisa dipatahkan dengan artikel yang dimuat diatas. Yang Patut kita pertanyakan pada Pemerintahan Kita kenapa tidak bisa bersikap Tegas tehadap gerakan-gerakan yang jelas MAKAR. Dan Kenapa Umat Muslim di Ambon yang selalu dicurigai oleh Aparat dan Pemerintahan kita. Dan kenapa Pula ketika ada Penduduk Ambon yang begitu disegani oleh orang-orang Nasrani ketika ingin membantu saudara-saudara yang teraniyaya selalu dihalang-halaangi?? Dan di dalam Video ini sangat jelas kalo mereka sangat pandai dalam memutar balikan Fakta, dan ini merupakan satu bagian dari Doktrin dan Idiologi dari barat dan juga telah diseting sedemikian rupa oleh pembuat ini video yang berasal dari Australia atau Belanda tetapi kalo di lihat secara seksama jelas ini dari Belanda yang juga sebagai pelindung Pentolan2 RMS disana yang masih satu kesatuan Sekutu Amerika.
0 komentar:
Posting Komentar
APA KOMENTAR ANDA KLIK DISINI
Related Post: