Direktur Bidang Politik Departemen Pertahanan Israel Amos Jalad, yang sebelum masa Menhan Ehud Barak ditugaskan untuk memenej pembicaraan dengan Mesir seputar masalah perbatasan, mengatakan bahwa Mesir memiliki kemampuan untuk menutup perbatasan yang dilewati orang-orang Palestina.
Amos mengklaim bahwa “orang-orang Palestina memanfaatkan celah-celah di perbatasan untuk menyelundupkan senjata yang lebih canggih ke Jalur Gaza.” Namun Amos tidak memberikan penjelasan tentang senjara yang dia maksudkan ini. Dia menambahkan, “Orang-orang Mesir memiliki kemampuan cukup dengan 1500 personel dinas keamanan untuk memantau garis perbatasan sepanjang 14 kilometer.
Menurutnya, pihak Mesir juga memungkinkan untuk menggunakan dinas intelijen Mesir dalam mengatasan masalah perbatasan ini. Dia menambahkan bahwa dirinya kini terus melakukan “kontak dengan para pejabat Mesir yang ditugaskan dalam masalah keamanan.”
Para jenderal Israel menunjukan kekhawatiran mereka akan masuknya senjata-senjata canggih ke Jalur Gaza. Mereka menyebut senjata-senjata ini adalah senjata-senjata seperti roket anti pesawat dan anti kendaraan lapis baja, serta roket dengan daya jangkau lebih jauh daripada roket-roket al qaasam buatan lokal.
Senjata dari Hizbullah
Sebelumnya sumber-sumber keamanan Israel telah mengungkapkan kekhawatirannya atas kemungkinan perlawanan Palestina di Jalur Gaza mendapatkan roket jenis Fajr yang dimiliki kelompok Hizbullah Libanon. Roket jenis ini memiliki daya jangkau sejauh 43 – 73 kilometer.
Sumber-sumber keamanan Israel mengatakan, mungkin dilakukan penyelundupan bagian-bagian dari jenis roket ini melalui terowongan yang dijadikan penyelundupan roket jenis Garad ke Jalur Gaza.
Sumber-sumber keamanan Israel mengklaim bahwa perlawanan Palestina di Jalur Gaza berupaya mendapatkan roket-roket panggul anti pesawat jenis Misag 1 yang memungkinkan bisa menjatuhkan pesawat Israel dalam radius 4 kilometer.
Bangun Benteng pertahanan
Krisis perbatasan Mesir – Palestina ini juga memaksa Israel untuk segera mengambil langkah-langkah taktis di lapangan. Termasuk pendirian tembok keamanan yang lebih kokoh. Wakil Menhan Israel Metan Valnai mengatakan bahwa pendirian tembok semen yang memisahkan antara Mesir dan Jalur Gaza pada satu sisi dengan entitas Israel pada sisi lain hanyalah masalah waktu.
Dalam pernyataan kepada radio Israel Valnai mengatakan bahwa pihaknya tengah menunggi persetujuan pihak Mesir untuk mendirikan tembok seperti ini. Karena menurutnya hal itu juga merupakan kemaslahatan keamanan Mesir, yang tidak lebih kecil dibandingkan dengan kemaslahatan keamanan Israel.
Dia mengatakan, “Perbatasan yang membentang dari laut tengah hingga Elat Saiba, sejak 60 tahun, menjadi panggung aksi-aksi penyelundupan senjata sampai sebelum jebolnya perbatasan antara
Jalur Gaza dan
Mesir.” Valnai mengisyaratkan bahwa tembok semen ini akan didirikan dari lengkungan laut putih tengah di sebelah barat
kota Rafah hingga
kota Elat di laut Merah.
Sumber : http://www.
Infopalestina.
com
Salam Persahabtan dan Perdamaian. Anda sudah membaca artikel tentang ISRAEL TAKUT SENJATA CANGGIH MASUK KE GAZA dan anda bisa menemukan judul artikel ISRAEL TAKUT SENJATA CANGGIH MASUK KE GAZA ini di URL https://jogjakartaheart-fendyblog.blogspot.com/2009/11/israel-takut-senjata-canggih-masuk-ke.html,
ISRAEL TAKUT SENJATA CANGGIH MASUK KE GAZA ini bermanfaat untuk Web/Blog anda namun jangan lupa untuk copas pula link ini ISRAEL TAKUT SENJATA CANGGIH MASUK KE GAZA sebagai sumbernya.
0 komentar:
Posting Komentar
APA KOMENTAR ANDA KLIK DISINI
Related Post: