Fungsi dan Cara Kerja Robot Pemadam Api Mikrokontroler AT89Sxx
Fungsi dari mekanisme penginde-raan luar menjadikan robot mampu ber-interaksi dengan lingkungan pada sega-la kondisi. Keberadaan sistem penginde-raan luar sudah sangat dominan diterapkan pada dunia industri saat ini yang akan meningkatkan derajat kecerdasan (degree of intellegence) yang berkena-an dengan lingkungan dan menjadi ba-hasan penelitian yang sungguhsungguh menarik para ilmuwan untuk mengkaji lebih dalam.
Transduser adalah alat yang me-ngubah energi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Sensor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur besarnya sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang digunakan untuk meng-ubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor mempunyai peran-an penting dalam suatu pengendalian otomatis karena dapat disamakan seba-gai panca indera atau sumber pencari informasi.Fungsi dari sensor robot bisa dibagi menjadi dua kategori yang mendasar, yaitu internal state dan external state. Internal state sensor berhubungan dengan pendeteksian terhadap variabel-variabel seperti posisi joint lengan yang digunakan untuk pengendalian robot. External state sensor, pada sisi yang lain berhubungan dengan pendeteksian terhadap variabel-variabel seperti jarak (range), kedekatan (proximity) dan sen-tuhan (touch). Penginderaan ekster-nal digunakan sebagai pemanduan robot seperti identifikasi dan handling obyek.
UVTron Flame Sensor Hamamatsu menggunakan tabung UVTron produksi Hamamatsu yang mempunyai cara kerja sederhana. Saat katoda tabung diha-dapkan pada berkas ultraviolet (dari lilin), maka photoelectron dikeluarkan dari katoda tabung oleh efek fotolistrik kemudian dipercepat oleh anoda tabung dengan medan listrik. Semakin tinggi te-gangan yang diberikan maka semakin besar pula medan listriknya. Energi kine-tik dari elektron menjadi cukup kuat un-tuk mengionkan molekul-molekul gas tertutup pada tabung dengan benturan. Elektron dibangkitkan oleh pengionan yang dipercepat, memungkinkan elek-tron-elektron tersebut untuk meng-ionkan molekul-molekul lain sebelum mencapai anoda.
Dengan kata lain, ion positif dipercepat menuju katoda dan membenturkannya, yang menghasilkan elektron-elektron kedua. Proses peluruh-an ini menyebabkan arus yang besar antara elektroda dan diikuti oleh pengo-songan muatan elektron (discharge). Sekali pengosongan terjadi, tabung akan diisi oleh elektron-elektron dan ion-ion. Tegangan jatuh antara katoda dan anoda diusahakan dikurangi secara opti-mal. Kondisi ini akan menyisakan tega-ngan anoda tanpa mengalami penuru-nan dibawah titik (point) saturasi.
Sensor UVTron R2868 mengguna-kan efek fotolistrik dari logam dan efek pencampuran gas. Sensor ini mempu-nyai sensitivitas spektrum celah sebesar 185 nm hingga 260 nm. Tidak seperti pendeteksi oleh semikonduktor, sensor ini tidak membutuhkan filter pemotong spektrum sinar tampak, hal ini yang menjadi penggunaannya mudah. Dengan ukuran yang sangat kecil sensor ini mempunyai kepekaan angular (pengarahan) dan cukup baik serta cepat dalam mendeteksi radiasi ultraviolet yang dikeluarkan oleh api (contohnya sensor ini dapat mendeteksi api dari korek api pada jarak tidak lebih dari 5m).
0 komentar:
Posting Komentar
APA KOMENTAR ANDA KLIK DISINI
Related Post: