KRI Irian adalah kapal penjelajah kelas Sverdlov dengan kode penamaan Project 68-bis. Kapal jenis ini adalah kapal penjelajah konvensional terakhir yang dibuat untuk AL Soviet, 13 kapal diselesaikan sebelum Nikita Khrushchev menghentikan program ini karena kapal jenis ini dianggap kuno dengan munculnya rudal (peluru kendali). Kapal ini adalah versi pengembangan dari kapal penjelajah kelas Chapayev. Kapal ini adalah hasil pengembangan dan versi yang lebih besar dari kapal penjelajah kelas Chapayev. Kemiripan kapal penjelajah RI Irian dengan kapal kelas Chapayev adalah pada senjata utama, permesinan, dan perlidungan bagian samping. Sedangkan perbedaannya terletak pada kapasitas bahan bakar yang lebih banyak untuk jarak tempuh yang lebih jauh, lambung yang seluruhnya dilas, proteksi bawah air yang lebih bagus, artileri anti pesawat yang lebih baik dan radar yang lebih baik pula. Istilah pemberian nama kapal perang saat itu cukup dengan RI Irian, RI Macan Tutul dll, sehingga untuk KRI Irian disebut sebagai Kapal Pendjeladjah RI Irian, nomor lambung 201.
KRI Irian dgn ketebalan baja hampir 1M lbh |
Kapal perang KRI Irian ini mengusung teknologinya sangat canggih...mampu mengubah air laut menjadi air tawar sehingga awak kapal tak kekurangan air...kapal perang yang ada sekarang tak ada yang seperti ini.....KRI IRIAN juga sanggup menerjang ombak tinggi, bisa menerobos kedalam ombak....meskipun geladak basah oleh air tapi kapal tetap bisa berlayar.
KRI Irian dilihat dari muka |
Riwayat KRI Irian
Kapal ini dibuat di Admiralty Yard, Leningrad. Peletakan lunas pertama dilakukan tanggal 9 Oktober 1949, diluncurkan tanggal 17 September 1950, dan pertama kali dioperasikan tanggal 30 Juni 1952. KRI Irian sebelumnya adalah kapal Ordzhonikidze (Орджоникидзе) (Object 055, diambil dari nama Menteri Industri Berat era Stalin, Grigory "Sergo" Ordzhonikidze) dari Armada Baltik AL Soviet, kemudian dibeli oleh pemerintah Indonesia tahun 1962. Saat itu KRI Irian adalah kapal terbesar di belahan bumi selatan. Kapal ini digunakan secara aktif untuk persiapan merebut Irian Barat.
Pada 11 Januari 1961 Pemerintah Soviet mulai mengeluarkan instruksi kepada Biro Desain Pusat #17 untuk memodifikasi Ordzhonikidze supaya ideal beroperasi di daerah tropis. Modernisasi skala besar dilakukan untuk membuat kapal ini dapat dioperasikan pada suhu +40 °C, kelembapan 95%, dan temperatur air +30 °C. Tetapi perwakilan dari Angkatan Laut Indonesia yang berkunjung ke kota Baltiisk menyatakan bahwa mereka tidak sanggup untuk menanggung biaya proyek sebesar itu. Akhirnya modernisasi dialihkan untuk instalasi genset diesel yang lebih kuat guna menggerakkan ventilator tambahan. Tanggal 14 Februari 1961 kapal ini tiba di Sevastopol, dan tanggal 5 April 1962 kapal ini memulai uji coba lautnya. Pada saat itu kru Indonesia (ALRI) untuk kapal ini sudah terbentuk dan ada di atas kapal. Mekanik kapal ini, Bapak Yatijan, di kemudian hari menjadi Kepala Departemen Teknik ALRI. Begitu juga banyak dari pelaut yang lain, banyak yang dikemudian hari mampu menduduki posisi penting.
Inilah Meriam KRI Irian yang bisa menghancurkan Kapal Sekelas Landing Kapal |
Pada 1964 kapal penjelajah ini sudah benar-benar kehilangan efisiensi operasionalnya dan akhirnya dikirim ke Vladivostok untuk perbaikan. Bulan Maret 1964, KRI Irian sampai di Pabrik Dalzavod. Para pelaut dan teknisi Soviet terkejut melihat kondisi kapal dan banyaknya perbaikan kecil yang seharusnya sudah dilakukan oleh para awak kapal ternyata tidak dilakukan. Mereka juga tertarik dengan sedikit modifikasi yang dilakukan ALRI yaitu mengubah ruang pakaian menjadi ruang ibadah (sesuatu yang tentu tidak mungkin terjadi di Uni Soviet).
Setelah perbaikan selesai pada bulan Agustus 1964 kapal kembali berlayar menuju Surabaya dengan dikawal oleh destroyer AL Uni Soviet. Setahun kemudian (1965), terjadi pergantian pemerintahan. Kekuasaan pemerintah praktis berada di tangan Jenderal Soeharto. Perhatian Soeharto terhadap ALRI sangat berbeda dibandingkan Sukarno. Kapal ini dibiarkan terbengkalai di Surabaya, bahkan kadang-kadang digunakan sebagai penjara bagi lawan politik Soeharto.
Misteri Dimusnahkannya KRI Irian
Versi Pertama : menurut Hendro Subroto, kapal perang yang dibuat hanya empat buah ini dijual ke Jepang setelah persenjataannya dipreteli. "Padahal di Tanjung Priok masih terdapat dua gudang suku cadang. Tapi karena perawatan sebelumnya di tangani orang Rusia, selepas Gestapu, kita tidak punya teknisi lagi," kata Hendro.
Versi kedua : menyebutkan bahwa ketika dibawa untuk dibesituakan, di tengah perjalanan KRI Irian dicegat oleh kapal Uni Sovyet. Versi ketiga ini adalah analisis dari penulis sendiri setelah membaca laporan dari berbagai majalah militer yang mengulas mengenai persenjataan Uni Sovyet semasa Perang Dingin. Uni Soviet hanya menjual penjelajah ringan kelas Sverdlov kepada dua negara, yaitu Indonesia (1962) dan India (1989–scrap). Ada dugaan bahwa pihak yang paling tidak menginginkan apabila kelas Sverdlov jatuh ke tangan pihak Barat adalah Uni Soviet. Teori ketiga, ada kemungkinan Uni Soviet mencegat kapal tersebut dan kemudian mengambil alih dengan kesepakatan, bisa jadi dengan mengurangi sejumlah hutang pembelian senjata yang belum dilunasi atau bisa jadi dengan melunaskannya. Dari ke-4 buah itu, hanya KRI Irian (Ordzhonikidze/Object 055) yang keberadaannya masih misterius.
Versi Ketiga : (Versi yang inilah yang banyak dipercayai dan diyakini banyak pihak) Sudah sangat jelas kepentingan Amerika Serikat ada dibalik semua ini seperti halnya dengan mempailitkan PT.DI dan melengserkan B.J Habiebie dari Direktur utama PT.DI. Soeharto punya banyak hutang budi kepada Amerika Serikat ketika menjatuhkan Presiden Soekarno dengan membawa isu bakwa Soekarno adalah koemunis. Karena Soekarno sangat dekat dengan Unisoviet kala itu dan adanya gerakan G 30 S PKI maka inilah saat yang tepat untuk menjatuhkan Soekarno dr kursi Presiden. Inilah isu jitu Soeharto yang diberikan dan dibantu C.I.A. Dan hal ini sangatlah tepat bagi Amerika Serikat untuk kemudian membuat persekongkolan dgn Soeharto untuk membalas jasa bahwa KRI Irian untuk segera dimusnahkan dan dibesituakan dgn berbagai isu bahwa " Perawatan KRI Irian sangatlah mahal, sudah banyak kebocoran dilambung KRI Irian" dsb. yang kemudian sepertihalnya keterangan pada Versi kedua. Yang lebih utama KRI Irian ini adalah sangat momok dan satu2nya Kapal Perang yang bisa menghancurkan Kapal2 Induk Amerika dan Nato apalagi Kapal2 perang sekelas Destroyer.
Kelicikan-Kelicikan Soeharto Pada Bangsa Indonesia
Tdk hanya itu saja kelicikan Soeharto masih banyak kelicikan2 yg dilakukannya salah satunya "Penggagas Serangan Oemom 1 maret 1949 atau yang lebih dikenal dengan istilah Janur Kuning yang hanya dlm waktu 6 Jam Belanda bisa menguasai Yogyakarta dan lahirlah sebutan yang cukup dikenal dengan Istilah 6 Jam di Jogja". Dimana ketika itu Belanda melancarkan serangannya dalam memburu Prajurit2 TNI dan Laskar2 Perang Kemerdekaannya ke Yogyakarta, pasukan yang dipimpin oleh Soeharto terdesak yang kemudian bersembunyi kedalam Keraton sehingga Belanda takut untuk masuk dan menggeledah mka selamtlah Soeharto beserta pasukannya. Dengan Jiwa Kebangsaaan yang tinggi dan jiwa Nasionalismenya Sri Sultan HB IX kemudian menggagas untuk dilancarkannya serangan balik kpd Belanda dgn segenap pasukan yang tersisa dan di bantu dgn Pasukan2 milik Kraton Yogyakarta. Taktik yang disusun oleh Sri Sultan HB IX kemudian terkenal dengan istilah Serangan Oemom I Maret yang sampai sekarang untuk mengenang itu disebelah utara Kantor Pos Besar Yogyakarta atu lbh tepatnya di halaman depan sebelah selatan Beteng Vedeunbeurg dibangun Monumen Serangan Umum 1 Maret.
Soekarno Devile Apel Siaga TNI Di Alun2 Selatan Yogyakarta untuk menggalang dan menyatukan kekuatan |
Soehartolah yg pertama kali menghianati Pasal 33 UUD 45 sehingga banyak perusahaan2 Amerika yang menguasai kekayaan Alam Indonesia untuk kepentingan Pribadi dan Partainya dan tentu saja Amerikalah yang banyak mengambil keuntungannya dibalik ini semua. Dan yg lebih parah lagi diteruskan juga samapai Pemerintahan SBY, Pajak bnayk yg tdk dibayarkan dan prosentase keuntunggnnyapun sangat sedikit sekali yg menjadi Jatah RI. Semoga saja Pemerintahan yang Baru setelah SBY lengser atau silengserkan benar2 menjadi pemerintahan yang Pro Rakyat dan punya Hati-Jiwa Kebangsaan yang tinggi agar cita2 Rakyat Indonesia menjadi Bangsa Yang Mandiri, Maju, dan Sejahtera bisa terwujudkan.....Amien.
Jendral Soedirman memberikan motivasi dan arahan di Alun2 Selatan& Satu2nya Jendral Sejati yg dimiliki TNI samapai saat ini, Tdk Korupsi dan Tdk jiwa demi Komisi |
KRI Irian dihadirkan oleh Soekarno tidak untuk menginvasi negara-negara lain tetapi sebagai Penjaga kedaulatan laut dan mengusir Penjajahan di Indonesia. Makat tak ayal kalo KRI Irian ini sangat ditakuti oleh kapal-kapal perang asing khususnya Belanda, Malaysia dan Anggota2 Nato. inilah kehebatan Soekarno dalam memilih sahabat yang baik dan bisa ikut membantu memajukan Indonesia. Seandainya para Pemimpin Bangsa Ini bisa bersikap seperti Soekarno tentu Indonesia sdh lama menjadi Negara yang Maju sekaligus Angkatan Perangnya ditakuti dunia. Lihat saja India samapa hari ini bisa begitu Maju didalam Industri Militernya dan Indonesiapun pernah menjadi Macan Asia ketika itu Soviet banyak memberikan hibah Sejumlah Alat2 Perang yang Modern dan dan tehnologi mutakhir kepada Indonesia.
Sudah menjadi bukti Real Indonesia tidak bisa menjadi bangsa yang maju bahkan Angkatan Perangya selalu dihina oleh dunia bahkan oleh Malaysia ketika Indonesia menjalin hubungan dengan Amerika Serikat. Tidak hanya itu saja kitapun selalu di bodohi ( Satu contoh PT. Freeport yang tidak hanya mengandung Emas tetapi juga banyak mengandung benda2 logam mulia lain termasuk didalamnya URanium tetapi oleh mereka hanya mengandung Emas. Tambang Emas ini justru tidak menguntungkan Indonesia tetapi mendatangkan kekayaan bagi Amerika Serikat sekaligus Harga Emas dunia bisa dikontrol dari U.S. A). Sungguh sangat memalukan dan Naif sekali kalo kini para pemimpin Negeri ini takut dan mau menuruti apa saja instruksi2 dari Amerika. Padahal Rakyat Indonesia mempunyai semangat Juang yang tinggi dan tidak takut mati walaupun Amerika Serikat merupakan Negara yang mempunyai Alat Perang yang Modern. Karena Peperangan tidak mutlak Alat Perangnya yang modern tetapi Jiwa dan semangat yang Nasionalisme yang tinggi dan tidak takut matilah yang sangat ditakuti oleh lawan2nya.
Walaupun banyak sekali orang2 Indonesia yang Kuliah diamerika tidak mungkin Amerika akan memberikan materi-materi Tehnologi modernnya kepada mahasiswa2 Indonesia. Tentu saja yang diberikan adalah tehnologi2 modern yang sudah tidak lagi dipakai oleh Amerika. Bukti Real sampai hari ini, detik ini Indonesia belum bisa menjadi Negara yang Mandiri masih banyak Kekayaan Alam Indonesia yang dikuasai oleh Perusahan2 Amerika Serikat dan Asing lainnya. Budaya Suap dan Korupsilah yang makin maju dinegara Indonesia tercinta ini, inilah sesungguhnya yang diajarkan oleh Amerika dan Kroni2nya kepada bangsa ini sehingga mereka bisa berinvestasi dan mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia. Bahkan kita bisa kalah maju dengan Malaysia.
Dikutip dari beberapa sumber dan pemikiran pribadi.
1 komentar:
Aduhh.kacau.beda pemimpin kemahiran dalam merawat kapal pun beda....disayangKan sekali
Posting Komentar
APA KOMENTAR ANDA KLIK DISINI
Related Post: