ISTIMEWA ATAU MERDEKA
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X enggan berkomentar banyak terkait usulan referendum untuk menengahi polemik penetapan dan pemilihan dalam penyelesaiaan Rancangan Undang Undang Keistimewaan (RUUK) DIY. Sultan mengaku menyerahkan pendapat kepada masyarakat. "Lha kan masyarakatnya sudah. Saya tadi baca koran, mereka sudah bereaksi. Ya sudah masak saya terus ikut menanggapi juga. Ya tidak usah," ujar Sultan di Kepatihan, Selasa.
Sultan juga enggan menanggapi usulan referendum yang sebenarnya telah menjadi isu lama. Termasuk, kemungkinan referendum bisa menjadi ajang untuk rakyat menentukan sikap, apakah menginginkan pemilihan atau penetapan dalam mekanisme pengisian jabatan Gubernur DIY.
"Bagi saya, saya tidak mau menanggapi pernyataan itu. Ya biar masyarakat saja, tapi tidak usah dari mulut saya," kata Sultan.
Didesak untuk menanggapi apakah referendum merupakan wacana yang terlalu usang untuk dilontarkan kembali, Sultan tetap memilih bungkam. "Makanya saya tidak mau komentar itu. Untuk apa saya harus komentar, kan masyarakat sudah komentar, tidak perlu saya," tegas Sultan.
Sebelumnya, usulan referendum yang sempat dilontarkan mantan ketua MPR, Amien Rais tersebut juga ditanggapi dingin oleh Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan DIY. Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widhihasto Wasana Putra menilai, saat ini DIY belum memerlukan referendum karena justru hal itu merupakan cara pandang demokrasi liberal.
"Demokrasi kita adalah demokrasi pancasila dengan ruh penetapan yang terdapat di Pancasila. Kami yakin mayoritas rakyat DIY juga pro penetapan. Kita lebih baik fokus agar pembahasan RUUK di Komisi II DPR RI segera selesai sesuai keinginan rakyat," imbuhnya.
0 komentar:
Posting Komentar
APA KOMENTAR ANDA KLIK DISINI
Related Post: